Pernah nggak kamu merasa sedih, tapi nggak tahu kenapa?
Atau tiba-tiba kesal, lalu bingung sendiri?
Sekarang bayangkan seorang anak balita—baru belajar bicara, belum punya banyak kosakata, tapi sudah harus menghadapi dunia yang penuh kejutan, aturan, dan perasaan. Berat? Jelas.
Di sinilah #BukuEmosi (Hmmm...) dari Rabbit Hole ID hadir, bukan hanya sebagai buku cerita, tapi sebagai alat bantu untuk mengenali emosi, sejak dini, sejak dari rumah.
π Tentang Buku
- Judul: #BukuEmosi (Hmmm...)
- Penulis: Devi Raissa
- Ilustrator: Guntur
- Penerbit: Rabbit Hole ID
- Format: Boardbook tebal, tekstur taktil
- Usia Sasaran: 1–5 tahun
π‘ Konsep Cerita: Emosi yang Mengalir Dalam Satu Alur
Banyak buku anak mengenalkan emosi lewat potongan-potongan perasaan: satu halaman untuk marah, satu untuk sedih, satu untuk senang. Tapi tidak buku ini.
#BukuEmosi (Hmmm...) menyajikan satu cerita utuh, di mana tokohnya mengalami berbagai emosi secara alami dan berurutan, seolah-olah pembaca ikut hidup bersamanya.
Cerita mengalir tanpa label eksplisit—tidak ada narasi yang berkata, “Ini sedih” atau “Ini marah”. Tapi anak akan merasakannya. Karena dalam hidup, kita tak diberi label juga—kita belajar mengenal emosi lewat pengalaman.
π§ Teori di Balik Cerita: 6 Emosi Dasar Paul Ekman
Buku ini berangkat dari teori Paul Ekman, psikolog yang menemukan bahwa ada enam emosi dasar manusia yang bersifat universal, muncul pada semua budaya dan usia. Emosi-emosi ini adalah:
- π Senang – muncul saat sesuatu terasa menyenangkan.
- π’ Sedih – hadir ketika ada kehilangan atau kekecewaan.
- π‘ Marah – muncul saat merasa diperlakukan tidak adil.
- π¨ Takut – saat menghadapi ancaman atau ketidakpastian.
- π² Terkejut – ketika terjadi sesuatu di luar dugaan.
- π€’ Jijik – sebagai respons terhadap hal yang menjijikkan atau menolak.
Dalam buku ini, keenam emosi ini dimasukkan ke dalam cerita yang mengalir, tanpa menggurui, namun tetap bisa dikenali lewat ekspresi tokoh, pilihan warna, hingga perubahan suasana cerita.
✋ Lebih dari Sekadar Cerita: Eksplorasi Sensorik
Yang membuat buku ini istimewa adalah pendekatannya yang menyentuh tactile sense (indra peraba) anak.
Setiap emosi diberi halaman bertekstur berbeda. Misalnya:
- Emosi senang yang menggunakan tektur dan gambar bunga
- Emosi jijik digambarkan layaknya kulit jeruk
- Emosi takut dengan tekstur rambut, seolah bulu kuduk merinding
Pendekatan ini bukan sekadar “seru-seruan”, tapi membantu anak mengenali dan mengaitkan emosi dengan sensasi fisik, yang sangat relevan untuk perkembangan usia dini.
π¨ Ilustrasi & Visual: Minimalis, Emosional
Gaya ilustrasi khas Rabbit Hole—bersih, sederhana, tapi tetap ekspresif—memudahkan anak-anak membaca perubahan emosi lewat wajah dan bahasa tubuh tokohnya. Bahkan orang tua pun bisa ikut terbawa suasana saat membaca.
π¬ Untuk Orang Tua: Bukan Sekadar Buku
#BukuEmosi (Hmmm...) bukan buku pasif. Ia bisa menjadi pintu pembuka percakapan antara orang tua dan anak:
“Kamu pernah merasa begini nggak?”
“Kalau kamu lagi takut, tubuhmu terasa seperti apa?”
“Boleh nggak marah? Gimana ya cara marah yang baik?”
Dengan kata lain, buku ini menghidupkan literasi emosi, bukan hanya lewat gambar dan cerita, tapi lewat pengalaman bersama.
π Kesimpulan
Kalau kamu sedang mencari buku yang:
- Edukatif tapi tidak membosankan,
- Mengajarkan emosi tanpa ceramah,
- Memberi pengalaman baca yang multisensori,
Maka #BukuEmosi (Hmmm...) adalah jawabannya.
Dengan cerita yang membumi, teori yang kuat, dan pendekatan sensorik yang menyentuh indera sekaligus perasaan, buku ini memberi anak bekal penting untuk menjalani kehidupan: kemampuan mengenali dan mengelola emosinya sendiri.
Dan mungkin—mungkin saja—buku ini juga membantu kita, orang dewasa, untuk berdamai dengan perasaan-perasaan yang dulu tidak sempat kita kenali.
0 comments