Hantu Ulang-alik – Ratri Ninditya
Cerpen-cerpen kecil yang menampar sunyi keseharian
Ada hantu yang tidak menggeram di tengah malam. Ia duduk di kursi kantor, menatap kita lewat monitor, memeluk erat kenangan dari laci yang tidak pernah dikunci. Hantu Ulang-alik, kumpulan cerpen terbaru karya Ratri Ninditya, bukan tentang hantu dalam arti harfiah—melainkan tentang gentayangan emosional yang berulang, diam-diam menyelinap di antara rutinitas, trauma, dan absurditas hidup.
π Tentang Buku
- Judul: Hantu Ulang-Alik
- Penulis: Ratri Ninditya
- Penerbit: Penerbit Banana
- Jumlah Halaman: 180 Halaman
- Tahun Publikasi: 2025
- Harga: Rp 70.000 dapat dibeli disini
π Ringkasan Isi
Buku ini memuat sejumlah cerpen pendek yang—meski berdiri sendiri—beresonansi satu sama lain lewat tema besar: relasi yang retak, identitas yang terombang-ambing, dan kerinduan pada bentuk-bentuk kecil kebahagiaan yang mungkin sudah usang. Beberapa cerita yang menonjol antara lain:
- Cerita tentang semangkuk mi instan yang berubah menjadi kisah balas dendam pasif-agresif, sebuah perlawanan kecil di tengah kekacauan dan relasi yang timpang.
- Kisah seorang wanita korban kekerasan seksual yang menyimpan trauma dalam tubuh dan kulitnya
- Cerita mantan sahabat yang telah meninggal, tapi barang-barang peninggalannya memunculkan rasa kenangan dan kerinduan yang tak sempat selesai.
Masing-masing cerita seperti lorong-lorong sempit di dalam pikiran yang kita tahu tidak nyaman dimasuki—namun tetap kita jejaki karena ingin tahu di mana rasa sakit itu bermula.
π️ Gaya Menulis Ratri Ninditya
Ratri tidak menawarkan drama besar. Ia tidak mengangkat suara. Tapi justru di sanalah kekuatannya: ia menulis dengan dingin, tenang, dan penuh jeda. Kalimat-kalimatnya seperti bisikan yang mematuk perlahan, tapi meninggalkan bekas lama.
Ia punya kemampuan untuk menjebak pembaca dalam dilema-dilema kecil yang terasa nyata—karena mungkin kita pernah mengalaminya, atau sedang mengalaminya tanpa sadar.
π Tema yang Berulang
Seperti judulnya, “ulang-alik” adalah gerakan batin yang terus muncul:
- Ulang-alik antara masa lalu dan sekarang.
- Ulang-alik antara logika dan emosi.
- Ulang-alik antara ingin pergi tapi enggan lepas.
π Review Pribadi: Kenapa Buku Ini Patut Dibaca
Buku ini tidak menyajikan jawaban. Ia membiarkanmu menafsir, menelan, bahkan mungkin merasa muak. Tapi di situlah kejujuran sastranya. Hantu Ulang-alik adalah semacam potret batin orang-orang yang lelah tapi terus berjalan. Yang tampak baik-baik saja di luar, tapi dalam diam sedang remuk.
Cocok untuk pembaca yang menyukai:
- Cerpen kontemporer dengan suasana sendu.
- Karya yang reflektif dan penuh lapisan psikologis.
- Kritik sosial halus terhadap kehidupan kerja, relasi perempuan, dan ekspektasi masyarakat kota.
π§ Kesimpulan
Di antara gelombang buku-buku yang mencoba keras untuk menjadi “relatable,” Hantu Ulang-alik justru jujur dalam kesamaran. Ia tidak mencoba menghibur. Ia hanya ingin menemani—dengan getir, tapi juga dengan rasa akrab yang mengendap.
Kamu tertarik baca Hantu Ulang-alik?
0 comments